"Bang" Obama Pecahkan Rekor Biaya Iklan Politik TV Terbesar Di Dunia

Spektakuler, luar biasa. Kampanye Barack Obama menyiarkan iklan politik selama setengah jam di tiga jaringan televisi utama Amerika, Rabu (29/10) waktu setempat. Pariwara, yang diudarakan CBS, NBC, dan Fox, pukul 20.00 waktu Pesisir Timur Amerika (Kamis pagi Indonesia), menelan biaya 6 juta dollar AS (sekitar Rp 57 miliar).

Biaya itu dilaporkan akan menjadikan iklan politik itu menjadi yang paling mahal dalam sejarah pariwara politik di Amerika Serikat. Ini kali pertama sejak tahun 1992, ketika calon independen Ross Perot membeli beberapa slot 30 menit, calon presiden memilih menggunakan format ini.

Cara kampanye ini tidak umum selama beberapa dasawarsa, akibat biaya luar biasa yang diperlukan, dan dari tahun 1992 sampai kini belum ada calon penguasa Gedung Putih bisa menyaingi pengeluaran besar Ross Perot.

Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini akan diikuti dengan rapat umum bersama mantan presiden Amerika, Bill Clinton, di Florida. Gebrakan komunikasi politik yang dilakukan oleh Barack Obama ini merupakan suatu hal yang luar biasa besar.

Di antara jaringan televisi besar, hanya ABC yang tidak menayangkan iklan dengan durasi setengah jam itu. Jaringan televisi Fox memutuskan bahwa salah satu acara olahraga terpenting di Amerika, yaitu pertandingan baseball World Series, akan ditunda untuk mengakomodasi tayangan iklan Obama.

Iklan tersebut dibuat selama berminggu-minggu dan tim kampanye Obama mengeluarkan dana beberapa juta dollar untuk penayangan iklan di televisi. Namun, pengeluaran tersebut hanya sebagian kecil dari dana yang terkumpul karena jutaan dollar dana setiap hari masuk ke kantong tim kampanye Obama.

Saingan Obama, John McCain, yang tidak bisa membuat iklan besar-besaran seperti itu, memanfaatkan hal tersebut untuk menyerang Obama. Kepada para pendukungnya, McCain mengatakan, "Ketika saya menjadi presiden, tak seorang pun akan menunda pertandingan baseball World Series karena iklan seperti itu".


Sumber : kompas.com

Dampak Krisis, Waspadai Pembayaran Kartu Kredit

Dampak dari krisis keuangan dunia mulai berimbas, hal ini nampak dari BI yang menaikkan tingkat suku bunga. Kenaikan BI rate sudah diikuti perbankan yang ikut menaikkan tingkat suku bunga kartu kredit. Nah inilah yang perlu diwaspadai.

Kenaikan suku bunga kartu kredit sekarang ini naiknya antara 1 sampai 4 persen dan kebanyakan digunakan untuk konsumsi, kata Kresnayana Yahya. Karena itu pemegang kartu kredit harus hati-hati.
Bagi pemilik usaha harus pandai-pandai mengendalikan cash management. Masyarakat memiliki 2 pilihan, jika mempunyai uang di bank, tagihan kartu kredit segera bayar. Atau kalau bulan ini dipakai, ada waktu 1 bulan lalu ditagih segera bayar penuh. Karena kalau tidak jumlah tagihan bisa sangat membesar di belakang, akibat kenaikan suku bunga kartu kredit yang mencapai 4 persen.

Untuk menghadapi krisis keuangan yang terjadi sekarang ini Kresnayana Yahya mengimbau masyarakat menyikapinya dengan hati-hati dengan merencanakan kegiatan secara matang dan jangan ikut-ikutan.

Sumber : suarasurabaya.net

Makna Kurs Rupiah 10.000

Mata uang dollar terus menguat terhadap mata uang asing di tengah-tengah krisi keuangan yang melanda sebagian besar dunia. Tidak terkecuali rupiah, pelemahan rupiah terhadap mata uang dolar AS terus dipantau Bank Indonesia.

Namun BI tidak terlalu mengkhawatirkan pelemahan rupiah."Apa istimewanya rupiah 10.000?" ujar Gubernur Bank Indonesia Boediono usai Salat Jumat di kantor BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (24/10/2008).

Pernyataan itu keluar dari mulut mantan menko perekonomian ini ketika ditanya wartawan mengenai pengaruh pelemahan rupiah yang hampir menembus Rp 10.000 per dolar AS.

Boediono menuturkan mata uang dolar AS kini memang tengah perkasa terhadap mata uang asing, Indonesia juga terpengaruh. "Sekarang dolar menguat lho kepada banyak mata uang asing, rupiah itu konteksnya mata uang lain, kita tidak bisa melawan arus besar," ujarnya.

"BI tetap terus memantau pasar karena sedang melonjak-lonjak, pengamanannya terus dilakukan," ujarnya.

Cadangan devisa juga juga terus digunakan untuk melakukan intervensi di pasar mata uang. "Yang namanya cadangan pasti dipakai. Kadangkala dipakai cadangan kan begitu," ujarnya.

Saat ini likudiditas dolar di banyak negara itu berkurang karena dolarnya dibawa kembali ke negara asalnya. "Masalahnya itu bukan dari kita," tegas Boediono.

Rupiah bisa menguat kalau masalah kekurangan likuiditas di pasar global membaik. Sekarang di dunia mengalami 2 masalah keuangan yakni volatilitas dan kekurangan likuiditas terutama devisa.

"Itu yang kemudian membuat dampak yang kedua lebih parah yaitu resesi ekonomi dampak yang pertama ini harapan saya jangka pendek dalam waktu dekat bisa selesai atau bisa tenang kembali kembali ke keadaan normal suplai likuiditas cukup kita harapkan semua ikut enak. Nah yang resesi ini jangka panjang," ujarnya.

Sumber : detik finance

Tujuh Brand Unilever Meraih Platinum IBBA Awards 2008

Siapa tak kenal Unilever, berbagai produk dan brand telah diciptakan. Namun membesarkannya tidaklah mudah. Unilever Indonesia telah membuktikan khususnya tahun 2008 ini 8 brand meraih penghargaan Indonesian Best Brand Awards (IBBA).Penghargaan Indonesian Best Brand Awards (IBBA)adalah penghargaan yang diberikan setiap tahun oleh majalah SWA bekerjasama dengan lembaga konsultan Mars, ditujukan bagi brand-brand di Indonesia yang menjadi pilihan utama konsumen.

Indonesian Best Brand Awards (IBBA), penghargaan yang diberikan setiap tahun oleh majalah SWA bekerjasama dengan lembaga konsultan Mars, ditujukan bagi brand-brand di Indonesia yang menjadi pilihan utama konsumen.

Tujuh brand ULI memenangkan Platinum IBBA Award, yaitu penghargaan yang diberikan kepada brand yang telah lima tahun berturut-turut menjadi pilihan utama konsumen. Ketujuh brand tersebut adalah :

1.Sunlight (kategori sabun cuci piring)
2.Pepsodent (kategori pasta gigi)
3.Lux (kategori sabun cair)
4.Lifebuoy (kategori sabun padat)
5.Sunsilk (kategori sampo)
6.Pond’s (kategori pemutih wajah)
7.Citra (kategori H&B lotion).

Sementara itu, tahun ini Pond’s juga memenangkan Golden IBBA Award di kategori pelembab wajah, karena tiga tahun berturut-turut menjadi pilihan utama konsumen. Bango memenangkan IBBA Award di kategori kecap.

Setiap upaya keras dan sungguh-sungguh tentu membuah hasil yang bermanfaat bagi perusahaan dan konsumen. Semoga menjadi inspirasi bagi brand-brand lainnya untuk selalu dekat dan menarik hati konsumen.

Sumber : unilever.co.id

10 Film Adaptasi Terbaik Indonesia

Belakangan ini marak sekali film Indonesia yang mendapat perhatian luar biasa dari masyarakat. Diantaranya adalah film-film yang bersumber dari adaptasi buku atau novel. Di Indonesia, ide untuk mengangkat novel dari berbagai genre sebagai bahan cerita sudah sejak lama dilakoni para produser. Beberapa di antaranya bahkan mampu meraih sukses yang fenomenal dengan menjaring banyak penonton. Jikalau di abad lalu skalanya masih ratusan ribu, di abad ini ukurannya sudah berjuta-juta.

Namun indikator sukses bukan hanya dari sisi jumlah penonton. Salah satunya adalah apakah image film tersebut menancap di dalam benak? Sebut saja sosok Gie misalnya, tokoh antihero yang dihidupkan oleh sineas Riri Riza ini dikenal dengan semangat anti korupsi yang selalu diteriakkannya. Hingga ajalnya menjemput, perilaku korupsi memang tak pernah habis namun semangat untuk memberantasnya masih tetap tinggal di dalam dada. Tengok juga Jaka Sembung. Pendekar asal Indramayu ini bernasib ironis. Namanya masih disebut-sebut, sekalipun oleh mereka yang belum pernah membaca novel grafisnya atau menonton filmnya, namun untuk sekadar berkelakar semata.

Tetapi efek yang paling dahsyat ternyata dialami oleh Rano Karno. Ketika kecil bermain dalam film besutan sutradara Sjuman Djaya sebagai si Doel. Ketika dewasa, Rano kembali mengangkatnya ke layar kaca dan meraih sukses hingga diputar hingga berseri-seri. Tak dinyana, nama Rano kemudian bermetamorfosis sebagai si Doel, bukan lagi Galih idola remaja akhir 1970-an. Berkat modal popularitas inilah Rano percaya diri untuk bertarung di ranah politik. Adakah publik ingat akan Aman Datuk Madjoindo, sastrawan pencipta karakter si Doel?

Kali ini Cinema 21 menurunkan laporan film-film adaptasi dari karya fiksi maupun non fiksi.
1. Ayat-ayat Cinta (Hanung Bramantyo) 2008Novel Ayat-ayat Cinta (Habiburrachman El Shierazy)
Lepas dari segala kontroversi yang menyertainya, film ini sukses secara komersial. Entah kapan rekor film yang mencetak nyaris 4 juta penonton ini bisa terlewati lagi. Sukses lain yang menyertainya adalah hadirnya ceruk pasar yang sama sekali baru, pasar yang selama ini tak pernah disentuh oleh produser. Novel karya kang Abiek ini an-sich memang sebuah modal yang ampuh untuk diadaptasi ke layar lebar lantaran laris manis bak kacang goreng. Dan produser MD Pictures yang beruntung meminang karyanya untuk dibuatkan sebagai produk layar lebar. Dan hasilnya? Bisa dibayangkan sendiri terhadap sang empu: Hanung Bramantyo.

2. Gie (Riri Riza) 2005
Buku Catatan Harian Seorang Demonstran (Soe Hok Gie)
Sebuah adaptasi lepas lantaran Riri Riza masih harus riset di sana-sini untuk membuat skenario idealnya. Film ini sempat tercatat sebagai film termahal yang pernah dibuat di tanah air. Maklumlah, rumah produksi Miles Films memang tak mau tanggung-tanggung mencarikan ongkos produksi di atas Rp 7 milyar, konon membengkak hingga dua kali lipat, untuk mewujudkan film biopik ini. Menjadi menarik lantaran mengusung gagasan besar di dalamnya. Isu korupsi yang dituturkannya tetap marak hingga kini. Uniknya, aktor Nicholas Saputra konon tak mirip dengan Gie, namun aktingnya dianggap cukup untuk memperoleh Piala Citra lewat kategori aktor utama.

3. Eiffel...I’m in Love (Nasry Cheppy) 2003
Novel Eiffel...I’m in Love (Rachmania Arunita)
Era tahun 2000-an novel renyah teen-lit dan chick-lit melanda dunia sastra. Tak pelak ini ide yang bernas untuk produksi film. Pun yang terjadi di sini. Novel iseng-iseng karya Rachmania Arunita diangkat ke layar lebar dan sukses besar hingga dibikin versi revisi atau extended. Sukses ini mengilhami produser lainnya untuk mengadaptasi novel sejenis diangkat ke layar lebar. Namun tak ada yang mampu menyamai sukses yang diraih duet Samuel Rizal-Shandy Aulia. Tak hanya sampai di sana, rumah produksi film ini kemudian juga membuat film-film lain dengan resep yang nyaris sejenis: sepasang remaja dilanda cinta dan berlanjut dengan jalan-jalan ke luar negeri.

4. Arini (Masih Ada Kereta yang Akan Lewat) (Sophan Sophiaan)1987
Novel Arini, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat (Mira W)
Sebuah melodrama yang sukses di ajang festival, terbukti sebuah Piala Citra berhasil disabet Pemeran Utama Wanita Widyawati serta beberapa unggulan untuk kategori lainnya. Kemudian sukses pula di pasar, terlaris IV di Jakarta hingga memperoleh Piala Antemas, FFI 1988. Kendati sumber ceritanya berasal dari karya penulis perempuan yang kental berbicara soal cinta, sutradara Sophan Sophiaan dengan jeli mampu menangkap film sebagai medium suara hatinya. Namun kali ini dengan cara lebih halus.

5. Lupus (Tangkaplah Daku Kau Kujitak) (Achiel Nasrun) 1987
Novel Lupus (Hilman Hariwijaya)
Awalnya adalah kisah bersambung di majalah Hai. Sebuah representasi sosok remaja era 80-an dengan gaya ngocol dan style rambut a la John Taylor, personil Duran Duran. Konon, Lupus sendiri merupakan personifikasi dari sang penulis, Hilman Hariwijaya. Lantaran sukses, sekuelnya segera menyusul. Pun dengan epigonnya yang coba-coba muncul. Almarhum Ryan Hidayat, sang pemeran Lupus tak pelak segera menjadi idola baru di zamannya.

6. Jaka Sembung Sang Penakluk (Sisworo Gautama Putra) 1981Novel grafis Jaka Sembung
Banyak novel grafis lokal yang diadaptasi ke layar lebar. Namun nama Jaka Sembung yang paling melekat kuat bahkan hingga generasi masa kini. Buktinya, idiom Jaka Sembung Bawa Golok selalu disebut-sebut, padahal belum tentu mereka pernah membaca ceritanya ataupun menonton filmnya. Sebagai sebuah film, sosok Jaka Sembung patut digolongkan sebagai film cult, lantaran sungguh kaya dengan tipuan kamera. Setidaknya, ini merupakan salah satu film yang mengharumkan nama bangsa berkat teknologi yang diusungnya: kepala yang sudah putus bisa bersatu kembali dengan tubuh. Ini yang dinamakan ajian Rawerontek.

7. Gita Cinta dari SMA (Arizal) 1979
Novel Gita Cinta dari SMA (Eddy D Iskandar)
Galih dan Ratna adalah sepasang nama yang abadi di benak remaja era 1970-an akhir. Ya, tokoh usia belasan ini adalah inspirasi cinta yang melegenda macam tembang yang pernah dilantunkan oleh almarhum Chrisye. Setelah meraih sukses di pasaran, segera dilanjutkan dengan sekuel Puspa Indah Taman Hati. Tokoh Galih adalah sosok remaja selengean rekaan Eddy D Iskandar yang lekat benar dengan sosok Rano Karno. Sejatinya masih banyak lagi karyanya yang juga diadaptasi ke layar lebar. Namun tidak pernah ada yang sesukses ini.

8. Badai Pasti Berlalu (Teguh Karya) 1977
Novel Badai Pasti Berlalu (Marga T)
Sebuah kisah drama romantis yang laris manis. Lebih tepat lagi jika disebutkan sebagai balada yang tragis. Idiom yang dipakai judul film ini sungguh beken, saking ngetopnya sering dikutip sebagai bagian dari pidato pejabat pemerintah. Bukan hanya filmnya, album soundtracknya pun tetap abadi hingga saat ini. Bahkan ketika film ini diremake 20 tahun kemudian oleh sutradara Teddy Soeriaatmadja, album soundtracknya turut pula didaur ulang oleh komposer Andi Rianto dengan langgam yang beraneka. Sedangkan nama Marga T menjadi bagian dari gelombang penulis wanita yang karyanya kerap dipakai sebagai amunisi untuk diadaptasi ke layar lebar. Yang lainnya ada Titie Said, Ike Supomo atau Mira W.

9. Cintaku di Kampus Biru (Ami Prijono) 1976
Novel: Cintaku di Kampus Biru (Ashadi Siregar)
Film drama percintaan dengan latar belakang kampus ini merupakan salah satu fim yang melambungkan nama Roy Martin, bintang muda film nan ganteng kala itu. Selain Roy, film ini juga dibintang oleh Rae Sita dan Yati Octavia.Film yang tidak terjebak pada streotipe film-film percintaan anak muda seperti pada sinetron-sinetron dewasa ini termasuk laris manis saat itu, terlaris ketiga pada 1976 dengan jumlah penonton 168.456 orang. Konon, menurut antropolog Karl G. Heider, Kampus Biru merupakan film Indonesia pertama dengan adegan ciuman di bibir secara penuh.

10. Si Doel Anak Betawi (Sjuman Djaya) 1973

Novel Si Doel Anak Betawi (Aman Datoek Madjoindo)
Si Doel adalah sebuah merek dagang yang sungguh menancap di dalam benak, bahkan bertahun-tahun setelah dirilis. Sang pemeran, Rano Karno kemudian melanjutkannya dengan membuat versi televisi. Inipun masih mampu meraup sukses besar di pasaran hingga dilanjutkan dengan sekuel demi sekuel. Sukses aktor Rano Karno yang identik dengan sosok si Doel masih belum berhenti sampai di sana. Popularitas itu yang mengantarkannya pula untuk wara-wiri di singgasana politik. Bung Sjuman sebagai sutradara rupanya lebih berhasil menghidupkan karakter si Doel ketimbang sang penulis novel.


Sumber : 21cineplex.com/

Hewlett Packard Komitmen Pada Pelestarian Lingkungan

Kepedulian terhadap lingkungan menjadi perhatian masyarakat dunia termasuk perusahaan-perusahaan. Salah satunya Hewlett Packard. Sudah sejak lama Hewlett Packard (HP) terdepan dalam hal pelestarian lingkungan. Setelah optimal melakukan program Corporate and Social Responsibility, inovasi teknologi printer dan Supplies yang efisien, recycle, dan reuse. HP tetap berkomitmen untuk melakukan perubahan terhadap lingkungan menjadi lebih baik.

Beberapa langkah jangka panjang dari HP untuk memperbaiki lingkungan alam,
yaitu :
  • Energy and Resource Saving, langkah tepat dalam menanggulangi pencemaran lingkungan dengan mengurangi sampah buangan hasil mencetak kertas dengan printer HP.
  • "Digitally green" alternatives, dukungan HP terhadap penyajian buku, media massa, dan surat-surat yang disajikan ke dalam format digital.
  • Reuse & Recycling, tahun 2008 HP menetapkan 250 juta unit produk Inkjet dan Cartridges yang dihasilkan dari proses daur ulang.
  • Untuk menekan tingkat pencemaran terhadap lingkungan yang dihasilkan dari proses mencetak kertas, HP menyusun program ramah lingkungan, diantaranya :
  • Design for Environment, menggunakan material yang tepat guna, mengurangi bahan baku dalam produk HP, memakai bahan yang dapat didaur ulang, menciptakan produk yang dapat diaplikasikan ke berbagai kebutuhan.
  • Manufacturing, memastikan proses produksi yang berdampak kecil terhadap lingkungan.
  • Use, mengurangi angka cetakan yang gagal hingga harus mencetak ulang, dan efisien bahan baku dalam proses mencetak kertas.
  • End of Life Management, menjadikan Original HP Supplies sebagai produk yang mudah diaplikasikan, menjadi solusi terbaik bagi proses daur ulang, walaupun dengan sistem yang ramah lingkungan kehandalan dan kualitas cetak Original HP Supplies tetap dipertahankan.

Sumber : hp.com

PEMAHAMAN KINERJA KARYAWAN

Penilaian kinerja karyawan adalah masalah penting bagi seluruh pengusaha. Namun, kinerja yang memuaskan tidak terjadi secara otomatis, dimana hal ini akan terjadi dengan menggunakan sistem penilaian manajemen yang baik. Sistem manajemen kinerja (performance management system) terdiri dari proses-proses untuk mengidentifikasi, mendorong, mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan memberi penghargaan terhadap kinerja para karyawan yang dipekerjakan.

Sistem manajemen kinerja adalah proses yang digunakan untuk mengidentifikasi, mendorong, mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan memberi penghargaan terhadap kinerja karyawan.

Mengidentifikasikan Dan Mengukur Kinerja Karyawan

Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi yang antara lain adalah :
1. Kuantitas output
2. Kualitas output
3. Jangka waktu output
4. Kehadiran di tempat kerja
5. Sikap kooperatif

Tampaknya dimensi lainnya dari kinerja mungkin tepat untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, tetapi yang didata ini adalah yang aling umum. Nmun demikian penilaian ini bersifat umum karena setiap pekerjaan mempunyai kriteria pekerjaanyang spesifik, atau dimensi kinerja kerja yang mengidentifikasikan elemen-elemen paling penting dari suatu pekerjaan.

Standar kinerja menjelaskan tingkat-tingkat kinerja yang diharapkan , dan merupakan bahan perbandingan, tujuan atau target tergantung dari pendekatan yang diambil. Standar kinerja yang realistis, terukur, dan mudah dipahami, menguntungkan baik bagi organisasi maupun bagi karyawan. Standar kinerja mendefiniskan tentang pekerjaan yang tergolong memuaskan. Adalah penting untuk menetapkan standar-standar sebelum pekerjaan itu tampil sehingga semua yang terlibat akan memahami tingkat kinerja yang diharapkan.

Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah proses evaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaannya ketika dibandingkan dengan satu set standar, dan kemudian mengkomunikasinnya dengan karyawan. Penilaian demikian disebut sebagai penialian karyawan, evaluasi karyawan, tinjauan kinerja, evaluasi kinerja dan penilaian hasil.


Sumber : Robert L. Mathis dan John H. Jackson
Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Jilid 2, Jakarta: Salemba Empat, 2002.

Tentang Karir Karyawan

Karier adalah urutan posisi yang terkait dengan pekerjaan yang diduduki seseorang sepanjang hidupnya. Orang-orang mengejar karier untuk memenuhi kebutuhan-individual secara mendalam.

Perencanaan karier, ada dua sudut pandang yang berbeda. Perencanaan karier dapat bersifat terpusat pada organisasi, pada individu, atau pada keduanya. Perencanaan karier yg terpusat pada organisasi,memfokuskan pada pekerjaan-pekerjaan dan pada pembangunan jalur karier yang menyediakan tempat bagi kemajuan dari orang-orang, diantara berbagai pekerjaan yang ada dlam organisasi. Jadi menduduki jalur-jalur posisi atau kedudukan yang ada dalam perusahaan.

Perencanaan karier yang terpusat pada individu, memfokuskan pada karier individual daripada kebutuhan organisasi. Hal ini dilakukan karyawan sendiri, dan ketrampilan individual menjadi fokusnya. Analisis ini mempertimbangkan situasi baik dalam maupun di luar organisasi yang dapat mengembangkan karier seseorang.

Empat kararkteristik individual mempengaruhi bagaimana orang-orang membuat karir mereka:
  1. Minat : orang cendeung mengejar karir mereka yakini cocok dengan minat mereka.
  2. Jati diri: Karir merupakan perpanjangan dari jati diri seseorang, juga sebagai hal yang membentuk jati diri.
  3. Kepribadian : Faktor ini mencakup orientasi pribadi karyawan (contoh: apakah karyawan bersifat realistis, menyenangkan, artistic) dan kebutuhan individual (termasuk afiliasi, kekuasaan, dan kebutuhan berprestasi)
  4. Latar belaknag social : status social ekonomi dan tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua si karyawan merupakan beberapa factor yang termasuk dalam kategori ini.


Sumber :Robert L. Mathis dan John H. Jackson
Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Jilid 2, Jakarta: Salemba Empat, 2002.

Meraih Pelanggan Di Segmen Komunitas

Komunitas bila digarap serius mampu menciptakan peluang pasar dengan tingkat loyalitas tinggi. BissTel bisa menjadi contoh keberadaan komunitas yang digarap operator.

Setiap operator butuh strategi marketing mujarab untuk bisa terus eksis di tengah kerasnya kompetisi. Selain strategi terjun ke retail, para operator punya jurus lain seperti masuk ke pasar segmen korporat. Tapi belakangan pasar korporat pun sudah terasa jenuh. Hanya beberapa operator besar yang mampu menembus skala ekonomi di segmen ini. Namun dibalik itu, peluang menciptakan strategi baru masih terbuka lebar, salah satunya dengan memilih pasar komunitas.

Salah satu contoh produk berbasis komunitas adalah BissTel (Bismillah Telekomunikasi) yang hadir sejak 25 Agustus 2007. BissTel yang dimiliki oleh KH (Kyai Haji) Nadjib Sungkar B.A.M.S adalah produk komunitas selular pertama di Tanah Air. ”Niat kami mendirikan BissTel untuk membangun silaturahmi dan kerukunan antar anggota Keluarga Besar Bismillah dan seluruh bangsa Indonesia dari semua golongan yang tersebar dipelosok Tanah Air. Yang menjadi pemahaman kami, telekomunikasi adalah kunci silaturahmi antar umat,” ujar KH. Nadjib yang sekaligus pendiri dan Ketua Umum Keluarga Besar (KB) Bismillah.

Yang cukup menarik, meski BissTel berlabel komunitas Islam, menurut KH. Nadjib banyak pengguna BissTel yang berasal dari kelompok komunitas lain diluar Keluarga Bismillah, bahkan dari lintas golongan dan agama pun banyak yang memakai BissTel. Ulama asal Solo – Jawa Tengah ini menyebut anggota KB Bismillah antusias sekali dengan BissTel. ”Selain kualitas jaringan yang baik, umat juga merasa senang, sebab semua bisa berkomunikasi langsung kapan saja dengan saya,” ujar Pak Kyai. Ia pun mengaku siap menerima silaturahmi via ponsel 23 jam dalam sehari.

BissTel sendiri sebenarnya adalah produk PT. Smart Telecom. Namun dalam pemasaran memiliki desain bungkus kartu perdana dan voucher fisik berbeda. Sesuai logo KB Bismillah, kombinasi warna di paket kartu perdana sarat dengan warna hijau. Walau demikian, desain kartu RUIM dan jenis nomernya serupa dengan kartu Smart pada umumnya. ”Mengenai tarif juga tak ada perbedaan dari tarif reguler Smart, begitu pula voucher reguler Smart bisa di reload ke kartu BissTel. Kami juga menilai penting hadirnya layanan tambahan, di BissTel saat ini telah tersedia info SMS doa yang di bulan Ramadhan akan diberikan gratis,” ujar KH. Nadjib.

Mengapa memilih bermitra dengan PT Smart? KH. Nadjib menjelaskan antara KB Bismillah dan Grup Sinar Mas (holding PT. Smart) telah memiliki sejarah kerjasama panjang, dan menghasilkan produk BissQua dan BissOil. Grup Sinar Mas sendiri adalah bagian dari KB Bismillah. Saat ditanya seputar jumlah pengguna, KH Najib rupanya belum berkenan menjelaskan, ”Yang jelas pertumbuhan pengguna BissTel cukup pesat, setiap ada pembangunan a BTS baru, di wilayah itu BissTel selalu habis terjual. Target kami, Insya Allah, sampai akhir tahun ini adalah 1 juta pelanggan,” kata Pak Kyai yang fasih berlogat Jawa. ”Operator baru memang cenderung lebih leluasa untuk menciptakan inovasi marketing yang unik, salah satunya berkat ketersediaan kapasitas jaringan yang besar,” kataYofa Pratama, Special Project Account Manager PT. Smart Telecom.

Keyakinan KH. Nadjib bisa jadi bukan tanpa alasan. KB Bismillah mengaku memiliki 8.557.000 umat yang tersebar di seluruh Tanah Air. Jaringan Keluarga Besar ini mencakup 142 pondok pesantren, 378 masjid dan 181 madrasah. Untuk saat ini konsentrasi pengguna BissTel sebagian besar berada di wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan DKI Jakarta. Berikutnya akan merambah ke Sumatera dan Kalimantan.

Meski menjalankan bisnis retail, BissTel tak melupakan sisi amal, yakni setiap penjualan produk BissTel sudah ada zakatnya 2,5 persen yang akan dibagikan ke kaum dhuafa dan anak yatim-piatu. Sistem penjualan produk BissTel juga mengadopsi sistem penjualan berbasis syariah. Selain mengandalkan pola distrubisi di gerai-gerai Smart, BissTel juga memiliki beberapa kantor cabang yang ada di beberapa kota besar. Soal konten, walau BissTel masih sederhana, BissTel telah menyiapkan layanan mobile commerce dan fungsi akademis ke depan.

Sumber : selular.co.id

Artikel Manajemen Terbaru:

Related Posts with Thumbnails

Free From Artikel Manajemen:

Bidang Marketing:
*Ebook Marketing, "Relationship Marketing Strategy."
Download di sini.


*Jurnal Perilaku Konsumen, Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan: Studi Kasus pada CV. Sarana Media Advertising Surabaya.

Download di sini


*Jurnal Perilaku Konsumen, “The Theory of Planned Behavior and Internet Purchasing.”

Download di sini


*Jurnal Perilaku Konsumen, “The Effect of Corporate Image in the Formation of Customer Loyalty.”

(NEW) Tersedia di sini




Bidang Keuangan:

*Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan - Vol. 11 No.3, Januari 2009 - Bank Indonesia
Download di sini.


*Materi Presentasi Pre-Marketing ORI006
Download di sini


*Materi Seminar Prospek Investasi Di Pasar Modal Tahun 2009
Download di sini


*Booklet Perbankan Indonesia Edisi Tahun 2009
Download di sini


*Jurnal Keuangan, "Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham"

Download di sini

*Buku Panduan Indeks Harga Saham BEI

Download di sini




Bidang Sumber Daya Manusia:

Jurnal Sumber Daya Manusia, “Four Factors of Transformational Leadership Behaviour."

Download di sini

*Jurnal Sumber Daya Manusia, “Work Environment Effects on Labor Productivity : An Intervention Study in a Storage Building"

Download di sini

*Ebook, "What Type Are You ?"

Download di sini



Info Beasiswa:
Brosur Beasiswa Pembangunan Australia (ADS)
Beasiswa Unggulan Diknas

Link Blog Artikel Marketing: