Meraih Penghasilan Alternatif Di Saat Krisis

Di saat krisis finansial ini tidak hanya perusahaan yang berusaha bertahan hidup tetapi setiap individu berupaya mengoptimalkan pengeluaran dan penghasilannya. Alternatif bisnis selayaknya dipikirkan untuk mengantisipasi berbagai ketidakpastian di kemudian hari. Untuk itu tulisan ini memberikan sedikit ilustrasi bisnis yang memberikan alternatif penghasilan di saat krisis global.

Paradigma bisnis bergeser perlahan, namun pasti. Bukan hanya pemain bermodal kuat yang bisa menjalankan bisnis. Orang awam pun bisa menjadi pebisnis andal lewat usaha mandiri.

“Dulu untuk ngomong saja saya malu. Saya belajar banyak di bisnis ini. Bukan hanya uangnya, tapi saya bisa bantu orang lain dan memperoleh sesuatu dalam hidup saya,” ungkap Susanti Gunawan, Independent Consultant Oriflame, yang sudah 8 tahun menjalani bisnis sebagai downline Oriflame. “Saya bisa kasih training dan berbicara di depan umum. Kepercayaan diri saya timbul,” imbuhnya.

Di tempat lain, empat tahun lalu, tepatnya Februari 2006, posisi marketing manager di sebuah perusahaan properti ditinggalkan Fredi Darmawan. Enam bulan sebelumnya, September 2005, Fredi bergabung sebagai broker properti di ERA Permata, Senayan, Jakarta Pusat.

“Pertimbangan saya memilih profesi mandiri ini dan resign dari pekerjaan lama karena penghasilan yang lebih besar, kebebasan waktu, dan hubungan dengan keluarga jadi lebih baik. Saya bisa meluangkan waktu untuk istri dan anak lebih baik lagi,” Fredi mengungkapkan alasannya.

Hamdani, independent business owner Tiens (baca: Tianshi), perusahaan MLM dari China, pun tidak ragu menjalani bisnis multi level marketing (MLM) yang notabene penuh dengan tantangan. “Menjalani bisnis ini ada tantangannya dan melalui tantangan itu saya bisa mendapatkan reward, yaitu impian. Itulah mengapa saya memilih menjalani bisnis ini,” kata Hamdani yang dihubungi HC via telepon.

Bukan rahasia lagi bahwa pemain di bisnis mandiri seperti MLM, direct selling, agen asuransi, dan broker properti bisa mendapatkan penghasilan tidak terbatas. Angka jutaan, ratusan juta bahkan miliaran rupiah per bulan bukan mustahil bagi pemain andal yang serius menggarap ladang bisnis ini. Ambil contoh profesi broker properti. Menurut Fredi, prospek sebagai broker properti setidaknya untuk lima tahun mendatang akan sangat cerah. “Saya sudah menjalani bisnis ini dan prospeknya sangat cerah.

Ditambah, adanya kesungguhan pemerintah yang tecermin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33/M-DAG/PER/8/2008 tentang Perusahaan Perantara Perdagangan Properti,” kata Fredi bersungguh-sungguh. “Inti peraturan pemerintah tersebut adalah mewajibkan setiap transaksi properti dilakukan melalui agen properti yang tersertifikasi dan perusahaan yang memiliki izin usaha perantara properti. Mudah-mudahan kita bisa seperti di Singapura, Malaysia dan Amerika bahwa profesi broker itu sudah ada standarnya,” lanjutnya.

Kebebasan finasial juga menjadi salah satu target Hamdani, “Saya targetkan dalam lima tahun mendatang income saya mencapai Rp 100 juta/bulan,” katanya serius. Menurut Hamdani, di bisnis yang dijalaninya, income pada dasarnya tidak dibatasi. Sekarang ini ia mengaku sedang fokus membangun jaringan di dalam negeri dan tidak menutup kemungkinan untuk melebarkan sayapnya ke luar negeri. “Secara bisnis, Insya Allah, lima tahun ke depan saya sudah punya jaringan di luar negeri. Saat ini saya sudah ada jaringan di Malaysia dan Brunei, tapi saya belum terlalu fokus kepada mereka,” paparnya. Namun demikian, Hamdani berencana serius menggarap pasarnya di luar negeri mulai 2009. “Satu sampai dua tahun mendatang saya mau fokus di Hongkong dan tentu saja Malaysia dan Brunei,” katanya berencana.

Biasanya, ketakutan terbesar calon pebisnis adalah modal kerja yang diprediksi mencapai jutaan rupiah. Bagaimana dengan bisnis mandiri? Apakah juga butuh modal besar? “Modal pertama untuk memulai adalah kemauan, kerja keras, fokus, dan konsisten,” kata Susan panggilan akrab Susanti Gunawan.

Uang tentu saja dibutuhkan. “Namanya juga bisnis. Ini sebuah konsekuensi yang logis,” tutur Susan ringan. Di Oriflame, anggota dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 40 ribu/tahun dan Independent Consultant mendapatkan tester product dan kartu anggota. Sementara untuk perputaran modal, Susan mengaku dulu butuh modal Rp 500 ribu. “Saya sisihkan dari gaji yang tidak terlalu besar,” kata mantan sekretaris di PT Sosro dan Ongko Group yang bergabung di Oriflame sejak 2000 ini. “Kalau kita benar-benar menjalankannya, kita bergabung pagi, sorenya bisa kembali modal plus dapat keuntungan langsung,” lanjut Susan bersemangat.

Fredi mengamini Susan tentang dibutuhkannya modal awal. “Terus terang, modal dengkul saja tidak bisa. Selain otak, jaringan dan tenaga, kita pun butuh dana,” kata Fredi jujur. “Broker pemula di Singapura, setahu saya rata-rata menyiapkan Rp 50 juta,” kata Fredi. “Itu modal kerja. Kalau bagus dia akan fokus, tapi kalau tidak ya goodbye berarti dia tidak cocok sebagai broker,” Fredi menegaskan. Bagaimana di Indonesia? “Sekitar Rp 10 juta harus siap ya, tapi tidak harus langsung plek siap sebesar itu,” ujar Fredi memberi contoh.

Namun demikian, di bisnis ini uang bukan segalanya. Berkompetisi di tengah para pemain bisnis mandiri sudah merupakan hukum alam. Fredi, Susan, dan Hamdani punya cara sendiri untuk bisa tetap eksis. Kerja keras dan kerja cerdas adalah rumus Fredi. “Kerja keras kita harus rajin ke lapangan bertemu dengan klien dalam hal ini pembeli dan penjual,” papar Fredi seraya melanjutkan, “Sementara kerja cerdas artinya kita mengerjakan sesuatu harus ada skala prioritasnya. Mana yang paling memungkinkan untuk bisa ditransaksikan.”

Alumni fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran ini tidak segan berbagi triknya. “Saya pakai hukum Pareto. Angka yang saya pakai biasanya 80:20,” kata Fredi. Maksudnya? “Artinya kita punya 100 properti yang bagus-bagus, kita pilih 20 di antaranya yang terbaik dan paling memungkinkan untuk laku. Untuk 20 properti yang bagus itu, kita kerahkan 80% untuk fokus dan dana kita untuk memasarkannya,” tuturnya menjelaskan. Sedangkan lainnya, bukan tidak dikerjakan Fredi, tetapi ia memprioritaskan pada 20 properti andalannya. “Sejauh ini saya merasakan hasilnya luar biasa,” imbuh ayah tiga puteri kelahiran Jakarta, 5 Mei 1967 ini.

Susan yang mengakui sangat mencintai Oriflame juga tidak segan membagi strateginya. “Saya punya suatu standar pemasaran yang saya arahkan ke pasar korporat dan peluangnya menakjubkan,” ujarnya bersemangat. Mengapa memilih pasar korporat? Menurut Susan, jika menggunakan cara-cara lama, direct selling akan sulit. Ia mengubah strateginya dengan menawarkan proposal training ke perusahaan-perusahaan. “Perusahaan hospitality punya satu standar grooming bagaimana harus make up, dan lain-lain. Di situlah saya masuk,” katanya memberi contoh.



Sumber : portalhr

Negotiating Your Salary During the Job Interview

When We expect compensation as we want the necessary negotiations on the exact time the interview. Below this will be negotiated during the interview peeled.

Ideally, the mutually-accepted final salary structure will be the outcome of a successful interview process. However, your expectations must be realistic. A little research on deciding upon the expected salary will be helpful.

A realistic assessment should be done to calculate your worth as an employee, which should be tested against the present market or industry standards. Several factors such as type of industry, kind of work, geographic location, supply and demand, or simply the growing need for a professional workforce in a specific industry play an important part in salary considerations. After preparing yourself in these areas, it will be helpful to follow a three-point formula for the actual salary negotiations during the interview.

Never Be the First to Bring Up the Topic of Salary
Do not rush to bring up the matter of salary in your interview. First, let the employer decide whether you are suitable for the position. Eventually, the topic will come up in the interview - but avoid starting it if possible.
You will blow your credibility if you start the discussion by asking for a particular figure. This gives the impression that salary is your major consideration in applying for the job.

Just as in a card game, it is always best to hold your trump card until it’s time to play it. Announcing your anticipated salary early in an interview may very well eliminate your chances of getting the job, especially if the figure turns out to be too high. If you have set your limit low, it eliminates the opportunity of getting a higher figure if the employer is already thinking of one.
Therefore, it is best not to include salary expectations in your resume unless salary has been specified in the job-opening announcement.

Do Your Homework
Some research is needed before you go on the interview. Explore details such as average salary for that position in the job market, and evaluate your experience, expertise and educational qualifications. Other factors to take into account are the reputation of the company, the hierarchical status of the position offered, and the geographic location.

The perks that come with the salary, if any, should also be considered. Feedback from friends working in that company or colleagues working in the same industry is helpful in getting such details.

Don’t overlook websites that deal with employment and job opportunities.

Do Not Jump At the First Salary Offered
Don’t grab the first offer instantly. Take time, a couple of days perhaps, to consider the offer. Consider some hitches that might go unnoticed. Review the offer; consider all the possible aspects as well as your chances of getting ahead in the position before accepting it.
If you find it doesn’t meet your expectations, let the employer know the salary you anticipate and justify it by pointing out the requirements of the position and your experience and expertise for earning it.

This may not always result in getting you your asking salary; it’s entirely likely that you may need to negotiate and come down a bit. Even if that happens, you will come into the position with your own self-worth established.

Like marketing, successful closing is important in an interview. If you are marketing your worth in an interview, make sure to successfully close the deal and negotiate your salary.

Sumber : tipsforjobs

Peran World Islamic Economic Forum (WIEF) di Indonesia Atasi Dampak Krisis Global

Ada berbagai macam solusi ditawarkan untuk atasi krisis global, salahsatu diantaranya melalui World Islamic Economic Forum (WIEF)/Forum Ekonomi Negara-Negara Islam. Pemerintah optimistis penyelenggaraan World Islamic Economic Forum (WIEF)/Forum Ekonomi Negara-Negara Islam ke-5 di Indonesia, pada 2-3 Maret 2009 memberi hasil yang terbaik dan sebagai salah satu solusi mengatasi dampak krisis keuangan global.


"Pemerintah tentu berharap forum ini mampu mengangkat citra Indonesia sebagai tujuan investasi pengusaha-pengusaha dari negara-negara muslim," kata Menneg Negara BUMN Sofjan Djalil, di Jakarta, Jumat.

Menurut Sofyan yang juga Wakil Ketua Komite WIEF ini, meskipun ekonomi internasional dihadapkan pada situasi krisis namun sejumlah negara muslim terutamadi Timur Tengah ekonominya masih cukup kuat dan bahkan masih menjanjikan sebagai investor di sejumlah negara.

Ia menjelaskan, hasil penjajakan bahwa minat investor Timur Tengah berinvestasi di Indonesia sagat besar.Bahkan sejumlah proyek segera mencapai kesepakatan seperti pembangkit listrik,infrastruktur, tambang batubara, pelabuhan,perbankan, dan agroindustri.

"Nilai proyeknya belum bisa diungkapkan... tetapi sangat besar," katanya. Pada penyelenggaran WIEF yang akan dibuka langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, sebanyak 12 kepala negara maupun kepala pemerintahan dijadwalkan akan hadir memberi pandangan terhadap perkembangan ekonomi dunia.

Kepala negara yang direncanakan hadir dalam fofum panel diskusi itu antara lain dari Kuwait, Qatar, Khazakstan, Iran, Malaysia, Kanada, dan Jepang, termasuk lima pemimpin (CEO) perusahaan berskala global seperti General Electric, Shell, HSBC.

Sofyan Djalil menambahkan, meski melibatkan pengusaha-pengusaha dari negara-negara muslim, tidak tertutup juga menghadirkan pengusaha non muslim di seluruh dunia.

"Dari tahun ke tahun forum WIEF ini terus berkembang, sehingga nantinya diharapkan mendapat pertemuan tahunan ini wibawanya lebih tinggi lagi, seperti World Economic Forum (Forum Ekonomi Global) yang biasa digelar di Davos, wiss," tegas Sofyan.

Sementara itu, Ketua WIEF ke-5 Tun Musa Hitam mengatakan Timur Tengah merupakan kawasan yang aktif berinvestasi di Amerika Serikat dan Eropa.

"Dalam kondisi seperti sekarang ini (krisis AS dan Eropa--red) saatnya pengusaha dari Timur Tengah itu meningkatkan kapasitas investasi mereka, terutama di negara-negara Islam," kata kata Musa Hitam yang juga mantan Wakil Perdana Malaysia ini.

Forum ini dapat dijadikan sebagai wadah untuk menjembatani kerjasama ekonomi yang lebih maju sehingga menjadi fondasi yang kuat mencapai perdamaian dan kemakmuran semua pihak.

"Selain agar dapat mencari solusi global terhadap perkembangan ekonomi, forumjuga terbuka untuk para pelaku bisnis untuk bergabung dan menjalin kerjasama tanpamemandang latar belakang politik, agama dan kepercayaan," katanya.

Sumber : Antara

Trust Sebagai Modal Kecepatan dan Efisiensi Bisnis Di Era Perubahan

Trust atau kepercayaan di era perubahan merupakan tonggak dalam menghasilkan kecepatan dan efisiensi bisnis. Sudah menjadi hukum alam bahwa perusahaan yang ingin produknya menjadi market leader harus mampu melakukan inovasi (terobosan) dan memberikan harga yang ekonomis kepada konsumen. Hal itu bisa terjadi bila perusahaan cepat merespons permintaan pasar dan efisien dalam menjalankan proses produksi.

Penggunaan teknologi informasi yang kini makin marak merupakan media komunikasi yang makin murah dan cepat. Ini membuktikan bahwa kecepatan dan efisiensi merupakan persyaratan mutlak bagi dunia usaha. Untuk mencapai harga yang murah dan kecepatan yang tinggi itu, Partner Dinamis Organization Services Tommy Sudjarwadi mengungkapkan, diperlukan trust yang tinggi pula.

Dijelaskan Tommy, trust merupakan bahan baku untuk mencapai kecepatan dan efisiensi yang diinginkan. Dalam menghadapi persaingan global yang menuntut adanya kecepatan dan efisiensi, setiap individu atau organisasi dituntut untuk menciptakan trust yang tinggi. “Bila trust sudah tercipta, dengan sendirinya perusahaan dapat mencapai kecepatan tinggi dan biaya yang lebih rendah,” ujarnya menjelaskan.

Tommy memaparkan, tingkat kepercayaan masyarakat sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya ekspektasi. Semakin tinggi edukasi dan informasi yang dimiliki, semakin tinggi pula ekspektasi. Sehingga ditengarai bahwa gap dengan realita pun semakin besar. Hal itu justru membuat tingkat kepercayaan menjadi rendah. “Karena itu kita mesti meningkatkan trust,” ujar Tommy meyakinkan. Nah, bagaimana caranya?

Dia mengungkapkan, ada lima gelombang kepercayaan yang perlu dibangun untuk menghasilkan trust yang tinggi. Pertama, self trust (percaya pada diri sendiri). Kedua, relationship trust (dipercaya orang lain atau relasi). Ketiga, organizational trust. Keempat, market trust. Dan kelima, social trust. Mengenai self trust, Tommy mengatakan, bisa dibangun atas empat inti kepercayaan, yaitu integritas, niat, kemampuan, dan hasil. “Self trust ini untuk individu,” katanya.

Menurutnya, jika seseorang memiliki rasa percaya diri yang tinggi, akan lebih mudah baginya menaruh kepercayaan pada orang lain. Selanjutnya, pada relationship trust terdapat 13 perilaku yang menjadi dasar bagi seseorang untuk membangun relasi, sekaligus menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki high trust leadership.

Dalam bukunya The Speed of Trust, Stephen M.R Covey mengatakan, memberikan kepercayaan secara pintar (smart trust) adalah fungsi dari dua faktor, yaitu: kecenderungan untuk mempercayai dan kemampuan untuk menganalisa. Kecenderungan untuk mempercayai terkait dengan perasaan Anda terhadap orang lain. Sementara analisa terkait dengan pikiran bahwa Anda memahami integritas, maksud, kemampuan dan hasil seseorang. Di samping, Anda juga harus menganalisa situasi dan risikonya.

Gelombang ketiga, organizational trust, disebutkan Tommy memiliki ciri-ciri yaitu adanya keinginan dari sekelompok orang untuk bekerja sama. Syaratnya ada dua: orang-orang yang capable dan bisa diandalkan. “Dua syarat ini yaitu orang-orang yang hebat dan dukungan sistem yang bagus harus ada, sehingga tercipta organisasi yang solid,” ungkapnya memastikan. Organisasi yang dibangun atas dasar kepercayaan, dinilainya akan melahirkan praktik transparansi informasi. Organisasi seperti ini biasanya memperlakukan kesalahan sebagai proses pembelajaran yang berharga untuk kemajuan individu dan organisasi. Selain itu, organisasi yang dilandasi dengan rasa saling percaya akan menghasilkan budaya inovasi dan kreativitas.

Karena itu, perlu diupayakan agar anggota organisasi saling mendukung, membantu dalam kesulitan, dan menghormati tanggung jawab dan peran masing-masing orang. Mereka mampu membangun hubungan kerja sama yang awet, dan karyawan pun menjadi loyal terhadap pekerjaan dan organisasi tempat mereka bekerja. Karyawan yang loyal dan puas akan mempersembahkan hasil karya yang unggul bagi perusahaan. Mereka juga akan membina hubungan yang baik dengan pelanggan sehingga pelanggan menjadi puas dan loyal terhadap perusahaan. “Pelanggan yang puas dan loyal merupakan aset yang tak ternilai harganya,” Tommy menandaskan.

Mengenai market trust, Tommy menuturkan, ciri-cirinya adalah bila merek suatu perusahaan sudah demikian melekat dalam benak konsumen, sehingga mereka ikut merasa memilikinya. “Kuncinya market trust adalah pada saat brand itu ada di kepala konsumen, bukan lagi di kepala penciptanya. Misalnya, yang dilakukan oleh Aqua, Pepsodent, Coca-Cola, dan Extra Joss,” ungkapnya.

Sebut saja Aqua, walaupun ada beberapa merek air minum lain yang menawarkan harga lebih murah, toh pilihan konsumen jatuh pada merek air minum yang kualitasnya bisa dipercaya. Aqua dikatakan Tommy berhasil memenangkan kepercayaan pasar karena reputasinya yang positif sebagai penyedia air minum yang bersih dan berkualitas unggul. Tentu saja reputasi tersebut tidak dibangun dalam semalam, melainkan atas usaha yang tekun dengan dilandasi niat positif serta keterbukaan dalam proses penyaringan air.

Mengutip pendapat Covey, pengukuran utama untuk market trust adalah Net Promoter Score (NPS). Dijelaskannya, organisasi tepercaya memiliki nilai NPS paling tinggi, yaitu persentase pelanggan yang sangat merekomendasikan pelayanan maupun produk yang dihasilkan. Menurut Covey, organisasi-organisasi seperti itu memiliki NPS sedikitnya 80%. Sayangnya, kebanyakan perusahaan di dunia berada di kisaran NPS 5%-10%.

Gelombang yang paling besar dan berada di lingkaran paling luar adalah kepercayaan masyarakat (social trust). “Social trust kuncinya adalah perusahaan atau organisasi harus membuat profit dan memberikan kontribusi ke masyarakat. Misalnya, melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR),” ujar Tommy memaparkan. Saat perusahaan membagi keberhasilannya kepada masyarakat, terjadilah social trust. Selanjutnya, masyarakat akan mendukung keberadaan perusahaan tersebut.

Diakui Tommy, proses membangun trust memakan waktu yang cukup lama. Namun, sekali sudah terbentuk trust, keuntungan bagi perusahaan sungguh luar biasa. Untuk itu diperlukan komitmen dan konsistensi yang tinggi dalam menjalani prosesnya. “Trust adalah isu penting di abad ke-21. Saat ini banyak sekali interaksi yang membutuhkan trust,” katanya yakin. Diungkapkannya, kondisi saat ini masih pada level trust tax tinggi. Ciri-cirinya antara lain: ketidakpedulian, lepasnya ikatan kerja sama, dan rendahnya kesetiaan. Dengan menerapkan ke-5 gelombang di atas, Tommy optimistis, perusahaan dan karyawan bisa mencapai trust dividend yang tinggi.


Sumber : portalhr

Kiprah Garuda Indonesia

Prestasi Garuda Indonesia yang memasuki usia 60 tahun tentu memerlukan penjabaran tersendiri. Garuda Indonesia berhasil mencetak prestasi tersendiri sekaligus upaya-upaya penting dalam mewujudkan apa yang dimaksud sebagai full service airline yang terus mengedepankan layanan eksklusif untuk para pelanggan setianya dan masyarakat luas.

Upaya Signifikan yang Dilakukan
Garuda Indonesia tidak dapat dipisahkan dalam dunia kepariwisataan nasional. Maka, ketika pemerintah mencanangkan program Visit Indonesia Year 2008, Garuda Indonesia tampil paling depan mendukung program tersebut dengan mensponsori berbagai events yang digelar seperti Grand Racing 2008 Championship di sirkuit internasional Sentul, TIME 2008 di Makassar, dan event-event yang dilakukan atas inisiatif sendiri, antara lain VIY 2008 Garuda Indonesia Golf Tournament untuk pasar China di Bali, Jakarta Yogyakarta dan Bogor dan XXIV Interline Chess Tournament di Bali.

Garuda Indonesia juga mempromosikan program VIY, salah satunya dengan membawa bendera tahun kunjungan wisata yang bertepatan dengan 100 tahun Kebangkitan Nasional ke mana pun armadanya pergi. Garuda Indonesia juga menobatkan finalis Miss Universe 2004 Lindsay Grace Pronk sebagai Duta Garuda Indonesia di Negeri Belanda (17 April). Penobatan ini dimaksudkan untuk mendukung VIY 2008, terutama untuk lebih mengintensifkan penggarapan pasar wisata Indonesia di Negeri Belanda dan juga merupakan bagian dari persiapan Garuda Indonesia dalam menerbangi kembali rute Jakarta-Amsterdam.

Selain mendukung VIY 2008, Garuda Indonesia memberikan kemudahan bagi wisatawan akan layanan paket-paket perjalanan yang diinginkan dengan meluncurkan website www.garudaholidays.com (21 Agustus). Situs Garuda Indonesia Holiday menyediakan informasi lengkap mengenai paket-paket perjalanan produk Garuda Indonesia yang menjangkau hampir seluruh objek wisata domestik maupun internasional ditunjang oleh 400 hotel pilihan.

Peduli terhadap lingkungan khususnya ekowisata, Garuda Indonesia ambil bagian dengan meluncurkan program "Satu Penumpang Satu Pohon", buah kerja sama Garuda Indonesia dan Yayasan Royal Silk (19 Januari). Pohon-pohon penghasil ulat sutera emas seperti murbai dan mete mencapai 50,000 pohon yang diperoleh dari hasil keuntungan penjualan tiket penumpang Garuda Indonesia pada sektor Jepang yang ditanam di areal seluas 12 ha di Desa Karangtengah untuk pembudidayaan ulat sutera emas yang unik dan satu-satunya di dunia.

Komitmen Garuda Indonesia untuk mengurangi dampak pemanasan global dituangkan pula melalui kerja sama dengan WWF Indonesia dengan menandatangani sebuah MoU. Bukti nyata diwujudkan melalui kegiatan rehabilitasi Taman Nasional Sebangau di Kalimantan Tengah di mana Garuda Indonesia menanam 100,000 pohon di lahan seluas 250 hektar (15 April).

Dalam rangka mendukung program pemerintah, Garuda Indonesia bekerja sama dengan instansi pemerintah dan institusi terkait khususnya organisasi perempuan telah melaksanakan program Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara 2008 (1 Desember) di enam daerah serentak, yaitu Banda Aceh, Padang, Banten, Balikpapan dan Palangkaraya.
Untuk pembaharuan armada sejalan dengan bisnis yang dikembangkan, Garuda Indonesia memesan 10 pesawat canggih berbadan lebar Boeing 777-300ER (Extended Range) dengan The Boeing Company di Singapore Air Show, Singapura (19 Februari). Garuda Indonesia juga akan memperkenalkan layanan baru bernuansa Indonesian Hospitaliy atau Garuda Experience. Sebelumnya Garuda Indonesia memesan 50 pesawat Boeing 737NG (Next Generation), yang akan tiba mulai 2009 ini.

Kebijakan manajemen Garuda Indonesia untuk menargetkan 2009 sebagai tahun ekspansi dimulai dengan membuka kembali rute internasional ke Nagoya, Jepang (2 Juni). Kemudian pada Januari 2009, Garuda Indonesia juga membuka kembali rute Yogyakarta-Singapore-Yogyakarta dan rute domestik Jakarta-Malang-Jakarta, Jakarta-Tanjung Karang-Jakarta dan Jakarta-Makassar-Kendari vv.

Setelah melakukan penataan dan pembenahan, Garuda Indonesia kembali mengoperasikan Citilink (1 September). Fokus pada konsep bisnis berbiaya rendah (low cost carrier), Citilink melayani 16 rute di 7 kota tujuan. Dalam hal ini homebase Citilink berpindah ke Surabaya.

Garuda Indonesia yang selalu mengutamakan pelayanan guna memberikan kepuasan bagi pelanggan, khususnya TKI dan sebagai bentuk dukungan dan partisipasi atas program pemerintah berkaitan dengan kelancaran penanganan pemberangkatan dan pemulangan TKI dari luar negeri dan sebaliknya, telah mendirikan Konter Layanan Khusus TKI (27 November) di bandara internasional Soekarno-Hatta di terminal kedatangan 2F dan 2E. Melalui konter ini TKI dapat membeli tiket, check-in, dan melaporkan bagasi dalam satu tempat dengan nyaman karena areal konter merupakan restricted area (steril).


Sumber: garudamagazine

Teknologi Informasi Sebagai Kekuatan Bisnis Masa Depan

Teknologi informasi tiada henti perkembangannya dan berkesinambungan membuat segala macam aktivitas menjadi semakin praktis. Begitu pula faktor keamanan juga menjadi tujuan utama. Faktor keamanan tentunya bisa ditinjau dari aman dari data dan aman dalam hal aliran uang. Itu semuanya tentunya membutuhkan lembaga yang bisa menjamin keduanya sehingga menjadi praktis dan aman.

Pondasi ekonomi Indonesia pada tahun 2008 masih lebih baik dibandingkan pada tahun 1997. Industri perbankan, yang menjadi gerbang transmisi krisis, juga dalam kondisi fundamental yang bagus, tercermin dari situasi permodalan, kemampuan menyalurkan kredit, dan kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL). (Kompas edisi Senin, 13 Oktober 2008)

Kepraktisan dan keamanan teknologi bisa diterjemahkan dalam transaksi keuangan melalui jaringan ATM, Telepon, HandPhone maupun Internet Banking. Urutan tertinggi teknologi yang bisa menjadi One Solution Business adalah Internet Banking. Mengapa? Karena di Internet Banking seluruh aktivitas perbankan yang ada di ATM (kecuali tarik tunai), Telepon dan HandPhone bisa dilakukan lewat Internet Banking. Monitoring transaksi dan aliran dana bisa dimonitor langsung melalui layar Komputer/NoteBooks/Laptop. Penulisan berita transaksi layaknya di Kantor Cabang juga bisa dilakukan sehingga lawan bisnis bisa melihat pesan dari transaksi yang diterimanya. Amankah? Transaksi akan aman jika nasabah dilengkapi pengaman tambahan (token) untuk bisa menghasilkan kombinasi angka yang selalu berubah (dynamic PIN) sehingga perjalanan transaksi hanya bisa dilaksanakan dan dimonitor langsung oleh pemilik Token kapanpun dan dimanapun selama ada jaringan internet.

Lalu, lembaga perbankan mana yang sudah bisa memenuhi kriteria One Solution Business yang praktis dan aman? BNI. Dengan hanya memiliki BNI Taplus baik pengusaha, produsen, konsumen maka bisnis bisa dijalankan dengan baik dan lancar.

Mengapa di BNI Taplus? Karena BNI Taplus dapat memberikan kemudahan dan keuntungan. Mudah karena banyak fasilitas (ATM, PhoneBanking, SMS Banking, BNI Mobile, Internet Banking) yang bisa mendukung kebutuhan bisnis maupun non bisnis. Dari tingkatan transfer bisnis hingga isi pulsa termasuk kemampuan memonitor aliran dananya bisa dilakukan dengan mudah melalui BNI Internet Banking. "Segala Macam transaksi bank yang Anda lakukan melalui Internet Banking akan muncul notifikasinya melalui email atau langsung cetak dan bisa berfungsi sebagai bukti transaksi" Ujar Wisnu Wardana, General Manager Divisi Dana & Jasa Konsumen BNI. Disamping itu BNI Taplus juga memberikan keuntungan yaitu adanya cover asuransi kecelakaan diri gratis bebas premi 250% maksimal 75 juta, program undian, diskon dll.

Oleh karena itu, BNI Internet Banking sesungguhnya bisa meningkatkan keuntungan berlipat jika pemanfaatannya dilakukan dengan benar. Apalagi di kala krisis global saat ini, para konsumen tidak perlu panik karena bisnis tetap bisa dijalankan dan pengelolaan keuangan tetap bisa dikembangkan.


sumber : kompas.com

Artikel Manajemen Terbaru:

Related Posts with Thumbnails

Free From Artikel Manajemen:

Bidang Marketing:
*Ebook Marketing, "Relationship Marketing Strategy."
Download di sini.


*Jurnal Perilaku Konsumen, Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan: Studi Kasus pada CV. Sarana Media Advertising Surabaya.

Download di sini


*Jurnal Perilaku Konsumen, “The Theory of Planned Behavior and Internet Purchasing.”

Download di sini


*Jurnal Perilaku Konsumen, “The Effect of Corporate Image in the Formation of Customer Loyalty.”

(NEW) Tersedia di sini




Bidang Keuangan:

*Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan - Vol. 11 No.3, Januari 2009 - Bank Indonesia
Download di sini.


*Materi Presentasi Pre-Marketing ORI006
Download di sini


*Materi Seminar Prospek Investasi Di Pasar Modal Tahun 2009
Download di sini


*Booklet Perbankan Indonesia Edisi Tahun 2009
Download di sini


*Jurnal Keuangan, "Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham"

Download di sini

*Buku Panduan Indeks Harga Saham BEI

Download di sini




Bidang Sumber Daya Manusia:

Jurnal Sumber Daya Manusia, “Four Factors of Transformational Leadership Behaviour."

Download di sini

*Jurnal Sumber Daya Manusia, “Work Environment Effects on Labor Productivity : An Intervention Study in a Storage Building"

Download di sini

*Ebook, "What Type Are You ?"

Download di sini



Info Beasiswa:
Brosur Beasiswa Pembangunan Australia (ADS)
Beasiswa Unggulan Diknas

Link Blog Artikel Marketing: